Profil Desa Sinduagung

Ketahui informasi secara rinci Desa Sinduagung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Sinduagung

Tentang Kami

Profil Desa Sinduagung, Selomerto, Wonosobo. Mengupas perannya sebagai sentra industri rumahan kerajinan anyaman bambu, khususnya besek, serta dinamika ekonomi kreatif di tengah desa yang padat.

  • Sentra Kerajinan Anyaman Bambu

    Dikenal sebagai pusat utama industri rumahan kerajinan bambu di Wonosobo, dengan spesialisasi yang mendalam pada produksi besek tradisional.

  • Ekonomi Berbasis Keterampilan Lokal

    Perekonomian desa secara fundamental digerakkan oleh keterampilan menganyam yang diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi sumber pendapatan utama.

  • Karakteristik Permukiman Perajin

    Memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi, di mana sebagian besar rumah berfungsi ganda sebagai hunian dan bengkel produksi (workshop) kerajinan.

XM Broker

Di tengah derap pembangunan Kecamatan Selomerto, Desa Sinduagung mengukir identitasnya melalui kehalusan dan ketekunan tangan-tangan warganya. Desa ini merupakan pusat dari denyut nadi industri kerajinan anyaman bambu, sebuah warisan keterampilan yang telah lama menjadi penopang ekonomi dan kebanggaan komunitas. Dari desa inilah lahir jutaan besek dan aneka produk anyaman lainnya yang fungsional sekaligus artistik. Profil Desa Sinduagung adalah kisah tentang bagaimana sebuah desa perajin berhasil melestarikan tradisi di tengah zaman yang berubah, menjadikan anyaman bambu sebagai benang emas yang merajut kesejahteraan mereka.

Geografi dan Demografi Desa Perajin

Desa Sinduagung secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini menempati wilayah yang relatif kecil, dengan luas tercatat 1,29 km². Lokasinya yang berada di lingkungan suburban Wonosobo membuatnya memiliki akses yang baik ke pasar dan sumber bahan baku, sebuah kondisi ideal untuk berkembangnya industri kerajinan.Secara kewilayahan, Desa Sinduagung berbatasan dengan:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Semayu

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Wulungsari

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Kadipaten

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kertek

Berdasarkan data kependudukan yang diproyeksikan hingga tahun 2025, Desa Sinduagung dihuni oleh sekitar 3.500 jiwa. Dengan luas wilayah yang sempit, tingkat kepadatan penduduknya tergolong sangat tinggi, mencapai 2.713 jiwa per kilometer persegi. Karakteristik ini mencerminkan sebuah "desa perajin" yang padat, di mana banyak rumah penduduk berfungsi ganda sebagai hunian sekaligus sebagai bengkel kerja (workshop) untuk kegiatan menganyam, menciptakan sebuah lanskap sosial-ekonomi yang sangat khas dan produktif.

Urat Nadi Ekonomi: Industri Kerajinan Besek Bambu

Tulang punggung dan identitas utama perekonomian Desa Sinduagung adalah industri rumahan kerajinan anyaman bambu. Desa ini telah lama dikenal sebagai salah satu sentra produsen besek terbesar di Kabupaten Wonosobo. Besek, sebuah wadah berbentuk kotak yang terbuat dari anyaman bambu, memiliki nilai budaya yang tinggi dan digunakan secara luas sebagai kemasan makanan tradisional, wadah hantaran, hingga bingkisan ramah lingkungan.Keterampilan menganyam merupakan keahlian yang diwariskan secara turun-temurun di Sinduagung. Proses produksi, mulai dari membelah bambu menjadi irisan-irisan tipis, menghaluskannya, hingga menganyamnya menjadi produk jadi, sebagian besar masih dilakukan secara manual dengan ketelitian tinggi. Industri ini bersifat padat karya dan menjadi sumber pendapatan vital bagi ratusan keluarga, dengan kaum perempuan seringkali menjadi motor penggerak utamanya. Selain besek, para perajin juga memproduksi varian anyaman lain seperti tampah, tenggok dan aneka keranjang sesuai pesanan.

Rantai Ekonomi dan Jaringan Pemasaran

Industri anyaman bambu di Desa Sinduagung telah membentuk sebuah rantai ekonomi yang solid. Bahan baku bambu didatangkan dari desa-desa di wilayah Wonosobo yang memiliki potensi rumpun bambu. Bambu tersebut kemudian diolah oleh para perajin di Sinduagung menjadi produk bernilai jual lebih tinggi.Jaringan pemasaran produk dari Sinduagung sudah menjangkau area yang luas. Para pedagang pengumpul secara rutin mengambil hasil kerajinan untuk didistribusikan ke pasar-pasar besar di Wonosobo, Banjarnegara, Temanggung, dan bahkan hingga ke kota-kota di luar Jawa Tengah. Permintaan yang konsisten, terutama dari sektor kuliner dan penyelenggara acara adat, membuat industri ini terus berdenyut sepanjang tahun. Keberadaan industri ini menunjukkan bagaimana sebuah keterampilan tradisional mampu bertahan dan terintegrasi dalam ekonomi modern.

Diversifikasi dan Peran Kelembagaan Desa

Meskipun industri anyaman bambu menjadi napas utama, perekonomian Desa Sinduagung juga ditopang oleh sektor lain. Sebagai desa yang padat penduduk dan dekat dengan pusat kegiatan ekonomi, banyak warganya yang bekerja di sektor perdagangan dan jasa. Aktivitas pertanian skala besar hampir tidak ada, digantikan oleh pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman subsisten.Pemerintah Desa Sinduagung, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), memegang peran penting dalam upaya pelestarian dan pengembangan industri kerajinan ini. Program-program yang dijalankan berfokus pada peningkatan kualitas produk, inovasi desain, dan perluasan akses pasar. Misalnya, BUMDes dapat berperan sebagai fasilitator untuk pembelian bahan baku secara kolektif agar lebih murah, atau membantu para perajin dalam memasarkan produk mereka secara daring (online) untuk menjangkau konsumen yang lebih luas yang kini semakin peduli pada produk ramah lingkungan dan otentik.

Penutup

Desa Sinduagung adalah bukti nyata bahwa warisan keterampilan tradisional dapat menjadi fondasi ekonomi yang kokoh dan berkelanjutan. Melalui jari-jemari terampil warganya, bambu yang sederhana diubah menjadi produk fungsional yang menopang kehidupan ratusan keluarga. Desa ini merupakan representasi dari ekonomi kerakyatan yang berbasis pada kearifan lokal. Tantangan di masa depan adalah bagaimana mengangkat citra produk anyaman Sinduagung dari sekadar barang komoditas menjadi produk kriya bernilai tinggi, melalui sentuhan desain modern, branding yang kuat, dan cerita yang menarik di baliknya.